앙꼬코인

Search
Close this search box.

Dharma11

Live to happy

ANKO(now) : 13440409🪙

(total) : 93573445🪙

Bukan Aku Tak Cinta

Saat kita berpisah Kau pegang erat tanganku Sepertinya tak merelakan kepergianku Untuk meninggalkanmu Dermaga saksi bisu Waktu ku kecup keningmu Perlahan kau lepaskan pegangan tanganku Aku lihat kau menangis Lambaian tanganmu Masih ku ingat selalu Itu yang terakhir Ku melihat dirimu Sudah sering kau kirim surat Namun tak pernah aku jawab Lalu ku kirim kan

Memori berkasih

Telah kucoba meminta kasihmu Biar menjadi ikatan abadi Namun apa daya terlerai janji kita Mungkin takdir yang meminta Namun apa daya terlerai janji kita Mungkin takdir yang meminta Bermusim kita bersama Menyemai ikatan cinta Tak mungkin kasihku hilang Kukunci hati untukmu Ku genggam kenangan indah Simpanlah senda gurauan Andainya kau kerinduan Itulah jadi penanwar Sungguh

Seribu kali sayang

Berdosakah diriku Terpaksa melepaskan Cintamu yang serapuh Dahan nan kering usang Yang akhirnya kan patah Terhempas gemeratap Oh sungguh memilukan Tak dapat ku bayangkan “Seribu Kali Sayang” Sangkaku kan ke mati Cerita kasih kita Rupanya seketika Setelah merelakan Setelah kau bisikkan Segugus janji-janji Tergamak kau mungkiri Apakah sebenar yang terjadi Hingga kau bersikap demikian Sedangkan

Satu Nama Tetap di Hati

Ada satu nama suatu masa dulu Pernah bawa dan beri bahagia Hingga saat ini Masih ku abadikan di dalam hatiku Dengan satu rasa dalam satu cinta Sewaktu kita bersama dulu Hanya kita yang tahu Dalam mana telah cinta Kita memutik Walau akhir ini seakan terpisah Oleh masa dan suasana tak dipinta Namun percayalah tidak sedikit

Satu nama tetap di hati

Ada satu nama suatu masa dulu Pernah bawa dan beri bahagia Hingga saat ini Masih ku abadikan di dalam hatiku Dengan satu rasa dalam satu cinta Sewaktu kita bersama dulu Hanya kita yang tahu Dalam mana telah cinta Kita memutik Walau akhir ini seakan terpisah Oleh masa dan suasana tak dipinta Namun percayalah tidak sedikit

Derap komando

Hentak azam pun meronta Relai rantai kejahilan Buru petualang bangsa Di kota hey Rempuhkan segala Dengan debat wajah di dada Perjuangan buat menebus Warisan warisan Komando derap komando Genggam tangannya Menjulangkan kuntum seroja Lambang restu darinya Pesan dari ibunya Hey rempuhkan segala Dengan debat wajah di dada Perjuangan buat menebus Warisan warisan Komando langkah komando

Isabella

Isabella adalah kisah cinta dua dunia Mengapa kita berjumpa namun akhirnya terpisah? Siang jadi hilang ditelan kegelapan malam Alam yang terpisah melenyapkan sebuah kisah Terbayang lambaiannya, salju terbakar kehangatan Dunia dipenuhi warna berseri bunga cinta Kita yang terlena hingga musim berubah Mentari menyepi bernyalalah api cinta Dia Isabella, lambang cinta yang lara Terpisah kerana adat

Purnama

Purnama ku menjelma Hilanglah gelisah Lenyaplah rinduku Di dalam sukma Aku puja cahayamu Bersinar berkilau Terpanah berkhayal Terbitlah cinta Tapi ku tertipu cahaya mu itu Buka lah rindumu untk diriku Hanya anganku berkata Andainya engkau milikku Ku jadikan engkau Mahkota untuk segalanya Tapi engkau selalu berpura Menghilangkan dirimu sentiasa Kau menjelma ada masanya Kau berlindung

Teguh

Segalanya sudah bermula Ku hanyut dalam arus dunia Hanya kerna pengertian Engkau menanti Terlupa janji-janji indah Bila hidup semakin berubah Mengejar kekayaan Kau kutinggalkan Maaf sayang, oh sayang Kelam hatiku ini Bila bersama kita sengsara Tanpa harta Oh sayang, oh sayang Tergoda jiwaku ini Pada tipu perdaya yang menanti Hinggakan luntur wajah kasihmu Di wajahku

Andai kumiliki semalam

Andai ku miliki semalam Dan bisa aku ubah menjadi esok Takkan ku ubah apa pun Kerna aku tahu engkau tetap indah Tanpa sempadan masa Aku bahagia seadanya Tangis ini tanda kasih ku Bukan mengeluh luka yang semalam Kerna engkau mengasihi ku Tiada sendu lagi di dunia ku ini Aku tak dapat bayangkan Sengsara yang harus

Fenomena

Kau Genggam perasaanku Bila kau hampir kepadaku Kemarau di dalam dada Basah bagaikan di sirami Bayangmu Sekilas datang Menggangguku dalam lena Sulitnya memikirkan Perasaan ini Datang kau bawa Fenomena, di jiwa Fenomena, kau cipta Fenomena, indah amat mengasyikkan Kau Genggam perasaanku Bila kau hampir kepadaku Kemarau di dalam dada Basah bagaikan di sirami Bayangmu Sekilas

Sial

Sampai saat ini tak terpikir olehku Aku pernah beri rasa pada orang sepertimu Seandainya sejak awa tak kuyakinkan diriku Tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira Andai kutahu semua akan sia-sia Takkan kuterima cinta sesaatmu Bagaimana dengan aku Terlanjur mencintaimu Yang datang beri harapan Lalu pergi dan menghilang Tak terpikirkan olehmu Hatiku hancur karenamu

Nemen

Aku kaget ndelok statusmu tangan gandengan Jelas udu ro aku sik ngancani koe tahunan Janjimu janji taek jare arep tekan tuek Nyatane cangkemu elek ati ajur mbok suwek Tiwas wis nguwang wektu aku ngancani dapurmu Wong kere koyo aku tok tendang seko uripmu Koe ngeboti bondo dinggo nuruti gengsimu Koe milih kono sik iso nuruti

Cundamani

Saben wayah wengi Mikirno isi ati Opo tenano tresno iki Dadi siji Mantep anggonku mikir Ra ono sitik kuatir Cerito iki Bakal apik keukir Yakin-yakin no Yakin aku tenanan Sumpah ing janji Iluhku netes tenan Kurang-kurange Kurangku sepurane Cen anane ngene Sayang.. Titip rogoku Titip roso tresnaku Seneng iki mung koe seng ngerti Dadio konco

Aku

Andai aku bisa memutar waktu Aku tak ingin mengenalmu Mengapa ada pertemuan itu Yang membuat aku mencintaimu Bagaimana kalau aku tidak baik baik saja Trus mengingatmu memikirkanmu Semua tentang dirimu Bagaimana kalau aku tidak baik baik saja Tak seperti kamu yang mampu tanpaku Bagaimana

Dum3s

Sepine ro aku Senengmu karo liyane Arep cemburu Kok dudu sopo sopone Sing awale perhatian Ning akhire, sliramu sing malah ngilang Ra pengen… liyane… Pengenku siji mung koe Kenyataane dudu aku, Neng njero atimu Isih sok kelingan Kabeh kenangan sing tau dilakoni Kebayang- bayang nganti kegowo ngimpi Iso gawe nyaman, ra jaminan, duweni atimu Koyo

Jatuh suka

Sungguh ku tidak memiliki daya Di depan harummu Sungguh terkunci kata yang tertata Di depan ragamu Hu Bila kau lihat ku tanpa sengaja Beginikah surga Bayangkan bila kau ajakku bicara Ini semua bukan salahmu Punya magis perekat yang sekuat itu Dari lahir sudah begitu Maafkan Aku jatuh suka Bila kau lihat ku tanpa sengaja Hu

Melati jayagiri

Melati dari Jayagiri Kuterawang keindahan kenangan Hari-hari lalu di mataku Tatapan yang lembut dan penuh kasih Kuingat di malam itu Kau beri daku senyum kedamaian Hati yang teduh dalam dekapan Dan kubiarkan kau kecup bibirku Mentari kelak kan tenggelam Gelap kan datang dingin mencekam Harapanku bintang kan terang

Cinta tak harus memiliki

Cinta memang tak selama nya bisa indah Cinta juga bisa berubah menjadi sakit Begitu yang kurasakan kini Perih hatiku tinggal kehancuran Tak pernah terbayangkan Dan tak pernah terpikirkan Cintamu dan cintaku akan berpisah Namun harus kurelakan itu Untuk hidupmu agar lebih baik Maafkan aku Setulus hatimu Kepergian diriku itu bukan keinginanku Terima saja dengan pilihan

Cinta tak harus memiliki

Cinta memang tak selama nya bisa indah Cinta juga bisa berubah menjadi sakit Begitu yang kurasakan kini Perih hatiku tinggal kehancuran Tak pernah terbayangkan Dan tak pernah terpikirkan Cintamu dan cintaku akan berpisah Namun harus kurelakan itu Untuk hidupmu agar lebih baik Maafkan aku Setulus hatimu Kepergian diriku itu bukan keinginanku Terima saja dengan pilihan

Teman hidup

Dia indah meretas gundah Dia yang selama ini ku nanti Membawa sejuk memanja rasa Dia yang selalu ada untukku Di dekatnya aku lebih tenang Bersamanya jalan lebih terang Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku Berdua kita hadapi dunia Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju Bersama arungi derasnya waktu Kau milikku ku milikmu Kau milikku ku

Pamit

Tubuh saling bersandar Ke arah mata angin berbeda Kau menunggu datangnya malam Saat kumenanti fajar Sudah coba berbagai cara Agar kita tetap bersama Yang tersisa dari kisah ini Hanya kau takut kuhilang Perdebatan apapun menuju kata pisah Jangan paksakan genggamanmu Izinkan aku pergi dulu Yang berubah hanya Tak lagi kumilikmu Kau masih bisa melihatku Kau

Karena ku sayang

Biasa sa cinta satu sa pinta Jang terlalu mengekang rasa Karna kalau sa su bilang Sa trakan berpindah karna su sayang Jangan kau berulah sa trakan mendua Cukup jaga hati biar tambah cinta Karna kalau sa su bilang Sa trakan berpindah karna su sayang Dan ini semua tentang hati Jadi coba pikir kembali ……

Juwita

Berakhir ku di pintu besi Lama nya ku terkurung sepi Membuang lamunan Kuayunkan kaki Masih ada kah pintu maaf dihati Untuk diri ku ini Sesampainya didepan rumah ku Ku hanya berdiri terpaku Ingin bertemu berjumpa dengan mu